Museum Benteng Vredeburg

Museum Benteng Vredeburg

Museum Benteng Vredeburg merupakan sebuah destinasi wisata yang memiliki wahana edukasi yang menonjolkan unsur sejarah. di Museum Benteng Vredeburg anda bisa belajar sejarah sambil berburu foto karena ditempat ini banyak sekali spot spot foto yang Instagenik.

Seharusnya di setiap kota mempunyai museum agar generasi mudanya bisa menapaktilasi masa lalu dengan mudah. Namun kenyataannya, museum-museum di Indonesia masih belum nyaman untuk dikunjungi. Hal ini disebabkan karena pengelolaannya yang masih seadanya dan juga promosi museum yang masih kurang masif.

Berbeda dengan di luar negeri, di mana banyak sekali museum yang dikelola dengan sangat baik bahkan dengan tiket masuk yang mahal.

Jogja sebagai kota pendidikan dan budaya, tentu punya  museum cukup banyak. Sebut saja Museum Sonobudoyo, Museum Ullen Sentalu yang disebut terbaik di Indonesia, hingga Museum Benteng Vredeburg yang berada di ujung Malioboro.

Museum yang berada di jantung kota Jogja ini memang cocok dikunjungi oleh generasi muda. Di luar kisah misterinya, sejarah yang tersimpan di museum ini layak disimak dan dipelajari. Hal ini agar kita semua sebagai generasi muda tidak sekalipun melupakan sejarah.

Sejarah singkat

Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri erat kaitanya dengan lahitnya kesultanan Yogyakarta, perjanjian Giyanti yang berhasil menyelesaikan pereseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III dan Pangeran Mangkubumi adalah hasil politik Belanda yang selalu ingin mencampuri urusan dalam negri Raja raja Jawa waktu itu.

Benteng ini pertama kali dibangun tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan Belanda. Adapaun maksud benteng ini dibangun dengan dalih untuk menjaga keamanan keraton dan sekitarnya. Akan tetapi dibalik itu Belanda sesungguhnya ingin mempermudah dan mengontrol segala perkembangan yang ada di dalam keraton.

Benteng Vredeburg dulunya dibangun dengan sangat sederhana temboknya terbuat dari tanah dan taing nya dari kayu pohon kelapa dan aren serta atap nya hanya ilalang. Dibangun berbentuk bujur sangkar yang keempat sudutnya dibuat tempat penjagaan yang biasa di sebut Seleka atau Bastion.

Tahun 1767 Gubernur W H Van Ossenberg mengusulkan agar benteng ini di bangun lebih permanen untuk menjamin keamanan nya. Kemudian dilaksanakanlah dibawah pengawasan ahli ilmu bangunan belanda Ir. Frans Haak dan pembangunan selesai  tahun 1787. Dan di beri nama Rustenberg  yang mempunyai arti Benteng Peristirahatan.

Namun pada tahun 1867 Yogyakarta mengalami Gempa Bumi yang dahsyat sehingga banteng ini rusak disebagian bangunanya. Setelah diadakan perbaikan kembali nama nya di ubah menjadi Vredeburg yang artinya Benteng Perdamaian.

Status dan Kepemilikan Fungsi Benteng

Sejak awal sampai saat ini mengalami banyak perubahan atas status kepemilikan dan fungsi dari Benteng Vredeburg, yaitu:

  • Tahun 1760-1765 awal pembangunan status tanah milik keratoan tapi penggunaanya di bawah pengawasan Gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa.
  • Tahun 1765-1788 status tanah masih milik keraton tapi penguasaan benteng dan tanahnya dipegangoleh W H Van Ossenberg Gubernur dari Belanda.
  • Tahun 1788-1799 status tanah masih milik keraton , namun pada masa ini benteng secara sempurna di gunakan oleh VOC
  • Tahun 1799-1807 status tanah secara formal tetap milik keraton tapi penggunaan nya secara De Facto menjadi milik Belanda di bawah Gubernur  Van de Burg.
  • Tahun 1807-1811 status tanah secara formal tetap milik keraton tapi penggunaan nya secara De Facto menjadi milik Belanda di bawah Deandels.
  • Tahun 1811-1816 secara yuridis Benteng masih milik Keraton , tapi secara De Facto dikuasai oleh Inggris di bawah pengawasan Jendral Raffles.
  • Tahun 1816-1942 status tanah masih milik keraton tapi secara De Facto dipegang oleh Belanda sampai Belanda kalah oleh Jepang kemudian Benteng ini sepenuhnya di kuasai oleh Jepang yang ditandai dengan perjanjian Kalijati , maret 1942.
  • Tahun 1942-1945 status tanah masih milik keraton tapi secara De Facto dipegang oleh Jepang sebagai markas Tentara Kempeitai, gudang mesiu dan rumah tahanan bagi orang belanda dan Indo-belanda serta politisi RI yang menentang Jepang.
  • Tahun 1945-1977 status tanah masih milik keraton dan setelah Proklamasi Kemerdekaan RI benteng ini diambil alih oleh Instansi militer RI tahun 1948. Namun sempat diambil alih sementara oleh Belanda saat Agresi Belanda ke 2 , tapi setelah adanya SeranganUmum 1 Maret 1949, Benteng ini dikelola oleh APRI ( Angkatan Perang Republik Indonesia).
  • Tahun 1977-1992 periode ni status pengelolaan benteng diserahkan kepada Pemerintah Daerah Yogyakarta , tanggal 9 agustus 1980 diadakan perjanjian tentang pemanfaatan bangunan bekas benteng antara Sri Sultan HB IX dengan Mendikbud Dr. Daud Jusuf. Bahwa bekas benteng akan difungsikan sebagai museum. Tahun 1987 Museum Banteng Verdeburg baru dibuka untuk umum.
  • Tahun 1992- Sekarang, berdasarkan SK Mendikbud RI Prof. Fuad Hasan no 0475/0/1992 tanggal 23 November 1992 secera resmi Benteng Vredrburg menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional  yang mempunyai luas tanah 46.574 meter persegi.

Koleksi Unggulan

Koleksi unggulan yang dimiliki oleh Museum Benteng Vredeburg adalah sebagai berikut :

  1. Diorama pelantikan Soedirman , Panglima Besar TNI yang memperlihatkan situasi pelantikan menjadi Panglima Besar TNI oleh Presiden Soekarno di Gedung Agung Yogyakarta.
  2. Minirama Kongres Boedi Oetomo tahun 1908 yang berlatar tempat di Kweekschool Yogyakarta yang sekarang telah menjadi SMA 11.
  3. Mesin Ketik Surjopranoto , Surjopranoto merupakan pemimpin aksi mogok kerja buruh pabrik gula di Yogyakarta. mesin ketik ini yang digunakan untuk menulis ujaran mengobarkab semangat pemogokan kerja.
  4. Tiga buah kendil yang konon ceritanya pernah digunakan oleh Soedirman ketika tinggal dirumah ibu Mertoprawira.
  5. Dokumen Soetopo yang berisi alamat kantor kementrian ketika Yogyakarta menjadi Ibu Kota RI.
  6. Bangku Militer Akademi yang dulu dipakai oleh para siswa MA ( Militer Akademi) tahun 1945-1950. Gedung sekolah ini lah yang  sekarang menjadi SMA BOPKRI 1 Yogyakarta.

Fasilitas Baru

Ada beberapa Fasilitas baru yang ada di Museum Benteng Vredeburg diantaranya adalah :

  • Ruang Pengenalan, Ruangan ini berfungsi sebagai mini studio dengan kapasitas 50 orang yang akan memutar film film dokumentasi berdurasi 10-15 menit. Anda dapat menyaksikan film tersebut sambil beristirahat sebelum melanjutkan kunjunan ke ruang diorama.
  • Media Interaktif , sejak tahun 2012 Diorama I dan II dilengkapi dengan sarana berupa media interaktif berupa layar sentuh. Anda dapat menggunakanya untuk mengetahui sejarah suatu peristiwa secara lebih luas.
  • Ruang Audiovisual , di gedung F lantai 2 saat ini anda dapat menikmati film film perjuangan koleksi Museum Benteng Vredeburg. Film tersebut akan diputar setiap hari Jumat jam 13.00 WIB dan Hari Minggu jam 10.00 dan 13.00 WIB pada minggu ke 2,3 dan 4 setiap bulanya.

Tentunya berbagai fasilitas tersebut dapat menambah kenyamaman anda saat berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg.

Lokasi

Museum Benteng Vredeburg berada di Jalan Malioboro. Tepatnya di depan Gedung Agung dan Keraton Yogyakarta.

Alamat tepatnya di Jl. Margo Mulyo no 6 Ngupasan, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg

Harga tiket masuk destinasi wisata satu ini sangatlah murah yaitu :

  • Untuk anak : Rp. 2000 / orang
  • Untuk Dewasa Rp. 3000/ orang
  • Untuk WNA Rp. 10.000 / orang
  • Untuk Rombongan minimal 20 orang didiskon 50%

Sedangkan untuk parkir Rp. 3000 untuk motor dan Rp. 10.000 untuk mobil.

Fasilitas

Fasilitas yang ada di Museum Benteng Vredeburg ini cukup lengkap dan pastinya akan memnbuat para wisatawan nyaman berada di tempat ini, diantaranya :

  • Perpustakaan
  • Ruang Pertunjukan
  • Ruang Seminar, diskusi, pelatihan dan ruang pertemuan
  • Audio Visual dan ruang belajar kelompok
  • Wifi Gratis
  • Guide Lokal
  • Mushola
  • Toilet
  • Tempat sampah
  • Tempat parkir

Yuk berkunjung ke  Museum Benteng Vredeburg destinasi

Tunggu apalagi guys, yuk mari rencakan liburan anda di Yogkarta bersama Alif tour, anda bisa menggunakan Bagong Package untuk anda yang ingin berwisata 1 hari di jogja, Petruk Package  bagi anda yang ingin lebih lama di jogja yaitu 2 hari 1 malam, Gareng Package untuk anda yang ingin berwisata 3 hari 2 malam, dan Semar Package untuk anda yang memiliki waktu cukup lama untuk liburan di Jogja yaitu 4 hari 3 malam langsung berdiskusi dengan admin kami di 0877-7077-2622. Selamat berwisata ya guys……..!!!!

Recomendasi Tour dan Travel Jogja Profesional Terpercaya

jika anda ingin berkunjung ke Jogja bisa sewa mobil di halaman ini atau bisa ambil paket wisata jogja disini

Daftar Pustaka :

Rate this post